Kamis, 03 September 2015

Dia Jatuh Cinta (Lagi)

Saya memiliki seorang teman laki-laki. Dia playboy, suka jalan sama cewe manapun, ga setia sama pacarnya, suka mabuk-mabukan, dan suka dugem. Pacarnya sabar banget ngadepin sikap dia yang ga ada bagus-bagusnya itu. Itu kali ya yang dinamakan jodoh? Kita ga butuh alasan buat yakin bahwa dia yang kita pilih untuk jadi yang terakhir. Orang tua si cewe sih menentang hubungan mereka habis-habisan karena tau persis kelakuan temen saya itu kayak gimana. Lalu si cewe mogok makan supaya hubungannya direstui. Karena orang tuanya manjain dia banget, akhirnya direstuilah hubungan mereka dan akhirnya menikah. Menikah itu juga orang tua si cewe ikut campur banget. Mana yang ngebeliin kendaraan lah, mana yang nyediain rumah lah. Padahal temen saya itu juga uda berusaha bisa nyicil rumah meskipun kecil tapi si mertua ga rela kalau anaknya tinggal di rumah kecil.

Setelah menikah, tidak banyak berubah dengan teman saya itu. Kelakuannya ya tetep aja kayak gitu cuma intensitasnya aja yang berkurang. Begitu pula waktu istrinya hamil. Tidak banyak perubahan dengan perilakunya.

Akhirnya istrinya melahirkan anak perempuan yang lucu. Mulai dari situ kehidupan berubah. Teman saya itu mulai berhenti merokok padahal tadinya sehari bisa abis tiga bungkus. Dia mulai tidak tertarik dengan kehidupan malam. Dia tidak lagi nongkrong-nongkrong ga jelas dengan teman-temannya. Dia tidak lagi minum minuman keras. Pekerjaan yang harus diselesaikan katanya ia selesaikan tengah malam ketika anaknya tidur. Alasannya karena kalau sore laptopnya masih dipake anaknya yang suka banget dengerin lagu yang ada di laptopnya.

Semua yang tadinya mustahil untuk berubah dengan mudahnya berbalik. Ketika ditanya kenapa dia jadi beda banget, jawab teman saya cuma begini, "Anak gue, cuyy!" Si kecil sudah berhasil mengubah ayahnya tanpa perlu sepatah katapun terucap dari mulut kecilnya. Teman saya jatuh cinta lagi. Kali ini terlalu dalam. Sampai-sampai dia rela meninggalkan semua kesenangan yang selama ini biasa dia lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar